Untukitu ia menciptakan istilah baru, Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq yang dirasakan cukup sulit ditirukan oleh orang non-NU.. KH Ahmad Abdul Hamid adalah salah satu ulama kharismatik di Jawa Tengah. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren al-Hidayah dan Imam Masjid Besar Kendal. Karena peran dan ketokohannya, masyarakat Kendal
Kiai penggemar sepak bola ini menciptakan kalimat baru, yakni Wallahul Muwaffiq ila Aqwamith Thoriq yang dirasa cukup sulit ditirukan oleh warga non-NU Pada umumnya umat Islam mengakhiri ceramah atau surat-menyurat keagamaan dengan kalimat “Wa billahit taufiq wal hidayah” atau “Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thoriq” yang diucapkan atau ditulis sebelum salam penutup. Tetapi tahukah mereka siapa pencipta ke dua kalimat tersebut Pencipta kedua kalimat itu adalah KH Achmad Abdul Hamid yang lebih dikenal dengan nama KH Achmad Abdul Hamid Kendal. Adalah salah satu ulama kharismatik di Jawa Tengah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Kendal Kota dan Imam Masjid Besar Kendal. Karena peran dan ketokohannya, masyarakat sekitar menyebut sebagai “Bapak Kabupaten Kendal”. KH Achmad Abdul Hamid Kendal lahir di Kendal Tahun 1915. Ayahandanya bernama KH Abdul Hamid. Dilahirkan pada saat negeri ini sedang marak berdiri berbagai pergerakan dan organisasi keagamaan, sosial, ekonomi, politik, seperti Sarekat Dagang Islam SDI yang didirikan pada tahun 1905 lalu pada tahun 1906 berubah menjadi Sarikat Islam dan pada tahun 1912 berdirilah organisasi Muhammadiyah……. Selengkapnya Kunjungi Sumber
Wallahulmuwafiq ila aqwamith thariq Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Departemen Diklat. Departemen Litbang. Dep. Hukum dan Advokasi. Dep. Pemb. Mental Aswaja. Dep. Ekonomi dan Koperasi. Dep. Media Data dan Informasi. Informasi PERGUNU. Kami sajikan informasi terupdate disini khusunya pekembangan PERGUNU SUMENEP.
Kita mengenal salam penutup khas warga Ma’arif NU adalah “wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq”. Namun tahukah, bahwa kalimat “wabillahi taufiq wal hidayah” pun konon salam khas Nahdliyin. Dalam gusmus dot net disebutkan, saat itu berlangsung acara peringatan hari lahir Harlah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII ke-46. Sejumlah tokoh nasional, Angkatan ’66 dan ratusan kader PMII hadir dalam acara yang digelar di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis 20/4/2006. Gus Dur memberikan sambutan di acara tersebut dengan menegaskan tentang komitmen keindonesiaan dan kebangsaan dengan cara mengawal terus Indonesia dengan Islam ala Indonesia. Setelah berbicara panjang lebar, dia bermaksud menutup pidatonya, tapi tiba-tiba dia diam sejenak…. “Saya kok mau salah menyampaikan salam penutup, harusnya kan yang khas NU” jelas cucu pendiri NU ini. “Dulu ulama-ulama NU, sepakat menggunakan wabillahi taufiq wal hidayah untuk ucapan penutup dan Nahdliyiin wajib mengikuti. Tapi setelah musim kampanye pemilu tahun 70-an, Golkar memakai ucapan itu untuk menutup setiap pidato kampanyenya.” ungkap mantan Ketua PBNU ini. Rupanya ini jawaban dari pertanyaan yang selalu mengganjal di pikiran penulis atas salam penutup yang selalu diungkapkan seorang Kiai kharismatik asal Majalengka dengan kalimat “wabillahil hidayah wat taufiq” hehe.. maaf, cuma berkelakar Kita lanjutkan saja cerita Gus Dur. Menurutnya, setelah itu para ulama NU sepakat menggantinya dengan yang lain. Muncul ide agar di ganti dengan “Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq” dari seorang Kiai kharismatik KH Ahmad asal Magelang. Lalu dipakailah hingga kini. “Jadi Golkar minjem “wabillahi taufiq wal hidayah” dari NU dan belum dikembalikan hingga saat ini,” kata Gus Dur yang diiringi gelak tawa hadirin, termasuk Slamet Effendi Yusuf yang hadir saat itu. “Untuk itu saya akhiri dengan wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq,” ungkap Gus Dur menyudahi.
Exploretweets of KMNU Unila Official @KmnuUnila on Twitter. Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Unila merupakan sebuah wadah kekeluargaan bagi mahasiswa Nahdlatul Ulama. Lahir pada 5 Desember 2010 | Twuko
pNxn. ecs8bd893u.pages.dev/170ecs8bd893u.pages.dev/313ecs8bd893u.pages.dev/378ecs8bd893u.pages.dev/12ecs8bd893u.pages.dev/225ecs8bd893u.pages.dev/17ecs8bd893u.pages.dev/150ecs8bd893u.pages.dev/137
wallahul muwafiq ila aqwamith thariq